Kamis, 21 Juni 2018

Daftar Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa

Daftar Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa

Vx, Kupang - Piala Dunia merupakan kompetisi sepakbola terbesar dan paling bergengsi. selain perebutan gelar juara Piala Dunia, hal lain yang layak diperhatikan adalah top skor Piala Dunia. Pemain pencetak gol terbanyak Piala Dunia akan mendapat gelar sepatu emas atau top skor. Beberapa pemain dengan gol terbanyak di World Cup masuk dalam daftar top skor Piala Dunia sepanjang masa sampai sekarang.

FIFA World Cup ini diselenggarakan oleh badan sepakbola tertinggi, FIFA tiap 4 tahun sekali. Ajang ini mempertemukan 32 negara tim dari seluruh dunia melalui babak kualifikasi yang diselenggarakan oleh tiap tiap konfederasi per benua, seperti UEFA (Eropa), AFC (Asia), CONMEBOL (Amerika Selatan), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CAF (Afrika) dan OFC (Oceania). Hanya ada satu negara yang akan menjadi juara Piala Dunia.

Saat ini yang paling banyak menjadi juara adalah oleh Brasil dengan 5 trofi, diikuti oleh Italia dan Jerman, masing-masing empat kali. Selain itu, World Cup juga menjadi ajang bagi pemain untuk beraksi. Tiap penyelenggaraannya ada beberapa penghargaan untuk kategori individu, yaitu Golden Ball (pemain terbaik), Golden Glove (kiper terbaik) dan juga Golden Boot (top skor), untuk pemain dengan koleksi gol terbanyak sepanjang turnamen alias top skor Piala Dunia. 

Peraih top score Piala Dunia tidak selalu berasal dari negara yang menjadi juara, karena ada banyak pemain yang sukses meski timnya gagal. Peraih penghargaan top skor Piala Dunia FIFA ini akan menerima trofi sepatu emas. Sepanjang penyelenggaraannya, beberapa nama pemain hebat pernah menjadi gelar ini, mulai dari Eusebio, Gerd Muller, Mario Kempes, Paolo Rossi, Ronaldo, hingga Miroslav Klose. Berikut akan kami sajikan list pencetak gol terbanyak Piala Dunia atau FIFA World Cup dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah data yang dirangkum INFO DUNIA 19.

Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa

Daftar Top Skor Piala Dunia dari Tahun ke Tahun

1930 Guillermo Stabile (Argentina) - 8 gol
1934 Oldrich Nejedly (Cekoslovakia) - 5 gol
1938 Leonidas (Brazil) - 7 gol
1950 Ademir (Brazil) - 8 gol
1954 Sandro Korcis (Hungaria) - 11 gol
1958 Juste-Fontaine (Prancis) 13 gol
1962 Lionel Sanchez (Chile), Garrincha, Vava (Brazil), Florian Albert (Hungaria) - 4 gol
1966 Eusebio (Portugal) - 9 gol
1970 Gerd Muller (Jerman) - 10 gol
1974 Grzegors Lato (Polandia) - 7 gol
1978 Mario Kempes (Argentina) - 6 gol
1982 Paolo Rossi (Italia) - 6 gol
1986 Gary Lineker (Inggris) - 6 gol
1990 Salvatore Schillaci (Italia) - 6 gol
1994 Hristo Stoichkov (Bulgaria), Oleg Salenko (Rusia) - 6 gol
1998 Davor Suker (Kroasia) - 6 gol
2002 Ronaldo (Brazil) - 8 gol
2006 Miroslav Klose (Jerman) - 5 gol
2010 Thomas Muller (Jerman), Sneijder (Belanda), Villa (Spanyol), Forlan (Uruguay) - 5 gol
2014 James Rodriguez (Kolombia) - 6 gol

Dari data di atas, negara Brasil menjadi yang paling banyak menyumbangkan nama pemainnya dengan 5 pemain, yaitu Leonidas, Ademir, Garrincha, Vava dan Ronaldo. Sedangkan rekor gol terbanyak dalam satu turnamen dipegang Juste-Fontaine asal Prancis dengan 13 gol pada edisi 1958. Kebanyakan pemenang gelar tersebut adalah penyerang, meski ada juga gelandang atau winger yang menyabet penghargaan ini seperti Grzegors Lato dan Wesley Sneijder.

Sementara itu juga ada perhitungan khusus untuk mengetahui pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah FIFA World Cup. Perhitungan dilakukan kepada pemain pemain dengan koleksi gol terbanyak di ajang ini dari berbagai edisi turnamen, bukan hanya dalam satu turnamen. Berikut list pemain top skor Piala Dunia sepanjang masa dari awal sampai sekarang update terbaru selengkapnya.

Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa


16 gol - Miroslav Klose (Jerman) (2002, 2006, 2010, 2014)
15 gol - Ronaldo (Brasil) (1994, 1998, 2002, 2006)
14 gol - Gerd Muller (Jerman) (1970, 1974)
13 gol - Just Fontaine (Prancis) (1958)
12 gol - Pele (Brasil) (1958, 1962, 1966, 1970)
11 gol - Jurgen Klinsmann (Jerman) (1990, 1994, 1998)
           - Sandor Kocsis (Hungaria) (1954)
10 gol - Helmut Rahn (Jerman) (1954, 1958)
           - Grzegorz Lato (Polandia) (1974, 1978)
           - Teofillo Cubillas (Peru) (1970, 1978, 1982)
           - Gary Lineker (Inggris) (1986, 1990)
           - Gabriel Batistuta (Argentina) (1994, 1998)
           - Thomas Muller (Jerman) (2010, 2014)
  9 gol - Vava (Brazil) (1958, 1962)
           - Paolo Rossi (Italia) (1982)
           - Eusebio (Portugal) (1966)
           - Jairzinho (Brasil) (1970)
           - Uwe Seeler (Jerman) (1958, 1962, 1966, 1970)
           - Karl-Heinz Rummenige (Jerman) (1978, 1982, 1986)
           - Roberto Baggio (Italia) (1990, 1994, 1998)
           - Christian Vieri (Italia) (1998, 2002)
           - David Villa (Spanyol) (2006, 2010, 2014)
  8 gol - Guillermo Stabile (Argentina) (1930)
           - Leonidas (Brasil) (1934, 1938)
           - Ademir (Brazil) (1950)
           - Oscar Miguez (Uruguay) (1950, 1954)
           - Rivaldo (Brasil) (1998, 2002)
           - Rudi Voller (Jerman) (1986, 1990, 1994)
           - Diego Maradona (Argentina) (1986, 1990, 1994)
  7 gol - Oldrich Nejedly (Cekoslovakia) (1934, 1938)
           - Lajos Tichy (Hungaria) (1958, 1962, 1966)
           - Careca (Brasil) (1986, 1990)
           - Johnny Rep (Belanda) (1974, 1978)
           - Andrezj Szarmach (Polandia) (1974, 1978, 1982)
           - Hans Schafer (Jerman) (1954, 1968, 1962)

Top Skor Piala Dunia 2014 Brasil


6 gol - James Rodriguez (Kolombia)
5 gol - Thomas Muller (Jerman)
4 gol - Neymar (Brasil), Lionel Messi (Argentina), Robin van Persie (Belanda)
3 gol - Arjen Robben (Belanda), Karim Benzema (Prancis), Enner Valencia (Ekuador), Xherdan Shaqiri (Swiss), Andre Schurrle (Jerman)
2 gol - Mario Gotze, Mats Hummels, Miroslav Klose, Toni Kroos (Jerman), Tim Cahill (Australia), Mario Mandzukic, Ivan Perisic (Kroasia), Luis Suarez (Uruguay), Gervinho, Wilfried Bony (Pantai Gading), Jackson Martinez (Kolombia), Andre Ayew, Asamoah Gyan (Ghana), Clint Dempsey (Amerika Serikat), Memphis Depay (Belanda), Ahmed Musa (Nigeria), Islam Slimani, Abdelmoumene Djabou (Aljazair), Bryan Ruiz (Kosta Rika), Alexis Sanchez (Chile), Oscar, David Luiz (Brasil)

Itulah informasi tentang list top skor Piala Dunia dari tahun ke tahun serta pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi. Beberapa nama pemain hebat seperti Ronaldo, Miroslav Klose, Ferenc Puskas, Pele, Paolo Rossi, Gary Lineker atau Diego Maradona berada di jajaran pemain dengan gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah.

Please Like and share. 

Rabu, 20 Juni 2018

5 Penyerang Tertajam dalam Sejarah Sepakbola

5 Penyerang Tertajam dalam Sejarah Sepakbola

Vx, Kupang - STRIKER menjadi sosok yang tak pernah lepas dari sorotan publik dalam dunia sepakbola. Sebab, mereka menjadi pihak yang paling berperan dalam terciptanya gol bagi tim dalam melakoni sebuah pertandingan.
Tentu saja, pembahasan penyerang hebat dari generasi ke generasi selanjutnya selalu berubah. Hal tersebut terjadi karena regenerasi striker-striker hebat selalu terjadi dari satu musim ke musim selanjutnya.

Tercatat, ada beberapa penyerang tertajam dalam sejarah sepakbola. Mereka telah membantu tim untuk meraih berbagai kemenangan hingga trofi. Dengan permainan yang apik, mereka bisa mencetak banyak gol dari berbagai situasi dan sudut yang berbeda.
Nah, kali ini Info Dunia 19 akan membahas penyerang-penyerang tertajam dalam sejarah sepakbola dunia. Sebagaimana dikutip dari Sportskeeda, Senin (14/5/2018), berikut lima penyerang tertajam dalam sejarah sepakbola:

5. Ronaldo
Ronaldo menjadi salah satu striker tertajam dalam sejarah sepakbola. Lewat kemampuan apiknya, penyerang berpaspor Brasil ini telah mempersembahkan berbagai kemenangan untuk klub serta tim nasional negaranya.
Ronaldo
(Ronaldo. Foto: Sportskeeda)
Di ajang Piala Dunia, Ronaldo bahkan sempat berstatus sebagai top skor sepanjang masa dengan koleksi 15 gol, sebelum dilewati Miroslav Klose pada Piala Dunia 2014 (16). Karena itu, ia dianggap sebagai salah striker terhebat sepanjang masa. Ronaldo dikenal sebagai penyerang yang memiliki kecepatan luar biasa, akselerasi yang tepat, dribel cepat, dan keterampilan dalam penyelesaian klinis.
Hal ini terbukti dari berbagai gelar yang telah diraihnya selama berkarier di dunia sepakbola. Ronaldo telah menyabet tiga gelar pemain terbaik dunia FIFA dan meraih dua trofi Ballon d’Or. Dengan kemampuannya yang apik, Ronaldo pun sempat membela klub-klub besar, seperti Barcelona, Real Madrid, Inter Milan, dan AC Milan.

4. Lionel Messi
Kehebatan Lionel Messi dalam memperkuat lini depan tim tentu tak boleh diragukan lagi. Messi berkat kemampuan apiknya, Messi bahkan didaulat sebagai pemain terbaik Barcelona sepanjang masa.

Barcelona telah menikmati era kejayaan Messi sejak 2008. Berkat kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar, Messi pun menjadi pemain terpenting dan integral dari kesuksesan yang diraih Blaugrana –julukan Barcelona– selama ini.
Intip Lionel Messi Cs Latihan Jelang Laga Kontra AS Roma
(Lionel Messi. Foto: Reuters)
Sosok Messi pun selalu menjadi pembahasan di publik. Ia dianggap memiliki keterampilan dribbling yang luar biasa, kemampuan teknis, dan keterampilan finishing. Penampilan apiknya telah membuahkan berbagai trofi untuk Barcelona. Tak hanya itu, kegemilangannya juga membuat Messi meraih lima trofi Ballon d'Or.

3. Cristiano Ronaldo
Sosok Cristiano Ronaldo juga masuk dalam kategori penyerang tertajam sepanjang sejarah sepakbola dunia. Bagaimana tidak, kemampuan apik Ronaldo selalu tersaji di setiap pertandingan yang dilakoninya.

Meski dianggap arogan, egois, dan terlalu percaya diri, Ronaldo memiliki satu hal yang tidak diragukan lagi, yakni seorang pemenang. Penampilan apiknya telah membantu tim meraih gelar juara di berbagai kompetisi. Bahkan, Ronaldo telah membawa timnya saat ini, yakni Real Madrid, memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut.
Jelang Laga Kontra Juventus, Cristiano Ronaldo Cs Latihan Saat Gerimis
(Cristiano Ronaldo. Foto: Reuters)
Dengan kondisi ini, Ronaldo pun selalu berusaha memecahkan setiap rekor gol di dunia sepakbola. Kegemilangan pemain berpaspor Portugal itu juga telah membuatnya memenangkan lima gelar Ballon d'Or sejauh ini.
 
2. Gerd Muller
Gerd Muller menjadi sosok penyerang paling mematikan dalam sejarah sepakbola. Striker asal Jerman ini bukanlah orang yang senang menarik perhatian lewat aksinya di atas lapangan atau membuang-buang waktu saat mencetak gol hanya demi menarik perhatian. Fokusnya adalah mencetak gol di setiap kali bermain.

Statistik Muller benar-benar menakjubkan. Dia mencetak 711 gol untuk klub dan negara. Dengan torehan tersebut, Muller pun memegang rekor gol terbanyak dalam satu tahun, sebelum akhirnya dipatahkan oleh Lionel Messi.
(Gerd Muller. Foto: Sportskeeda)
(Gerd Muller. Foto: Sportskeeda)
Sebagai legenda Bayern Munich sejati, Muller memenangkan banyak gelar Bundesliga dan tiga trofi kompetisi Eropa bersama klub raksasa asal Jerman tersebut. Bukan hanya itu, Muller juga dapat membantu negaranya meraih trofi Piala Dunia. Ia juga memenangkan Sepatu Emas di dua turnamen tersebut.
 
1. Pele
Pele bisa dibilang pesepakbola terbesar di sepanjang masa. Ketika Anda memikirkan Piala Dunia dan dominasi Brasil di sepakbola dunia, nama pertama yang terlintas dalam pikiran setiap pencinta sepakbola adalah Pele.

Nama Pele pertama kali dikenal pada 1958. Pele menjadi pemain termuda yang mencetak gol di final Piala Dunia ketika Brasil mengalahkan Swedia 5-2. Pele mencetak gol tersebut saat masih berusia 17 tahun.
Pele
(Pele. Foto: Sportskeeda)
Total, Pele telah membantu timnya meraih tiga gelar juara di ajang Piala Dunia (1958, 1962 dan 1970). Pele pun memiliki karier yang lama dalam dunia sepakbola, yakni selama 20 tahun, mulai dari 1956-1977. Untuk kemampuan dan penampilan gemilang, Pele berada di peringkat teratas sebagai penyerang terhebat sepanjang masa.

(VX)

Senin, 18 Juni 2018

10 Pesepakbola Terhebat yang Tidak Pernah Bermain di Piala Dunia

10 Pesepakbola Terhebat yang Tidak Pernah Bermain di Piala Dunia

Tak semua pemain yang bisa dikenal sebagai legenda di level klub bermain di ajang terbesar, Piala Dunia. Inilah 10 pemain terhebat yang tak pernah bermain di ajang empat tahunan tersebut...

Piala Dunia disebut sebagai turnamen sepakbola terbesar dan tertinggi di dunia karena skala turnamen ini yang melibatkan negara-negara dari lima benua besar. Sayangnya, skala tersebut menimbulkan sedikit 'problema'. Para pesepakbola hebat yang tidak cukup beruntung memiliki rekan-rekan senegara yang menyamai kualitas mereka sehingga harus melewatkan ajang ini karena ketidakberdayaan mereka mengangkat prestasi negara sendirian. Jadi, sehebat apapun prestasi yang menyertai mereka di level klub, Piala Dunia memang tidak atau belum tercipta untuk mereka.
Dengan Piala Dunia 2018 di Rusia tinggal berjarak sekitar dua pekan lagi dari pelaksanaan, berikut adalah 10 pesepakbola yang kehebatannya tidak atau belum pernah dipamerkan di ajang empat tahunan ini.

1) Alfredo Di Stefano 

Ya, memenangi trofi bergengsi Piala Champions sebanyak lima kali bersama Real Madrid ternyata bukanlah sebuah jaminan bagi Alfredo Di Stefano untuk mencicipi Piala Dunia. Dalam kasusnya bisa dikatakan kualitas rekan-rekan senegaranya bukanlah faktor utama kenapa dia tidak pernah bisa pergi ke Piala Dunia, namun turnamen itu sendiri seperti menghindar dari jangkauan Di Stefano.
Legenda El Real itu sejatinya memiliki tiga kewarganegaraan sepanjang menjalani karier sebagai pesepakbola. Pada 1950, dia adalah penggawa tim nasional Argentina yang memilih untuk absen dalam turnamen empat tahunan tersebut. Bermain untuk Kolombia pada 1954 ternyata tidak juga mengubah nasibnya, FIFA memutuskan negara tersebut tidak memenuhi syarat untuk mengikuti turnamen yang mereka kelola.
Spanyol adalah negara ketiga yang diperkuat Di Stefano dalam kariernya, tapi pada 1958 Negeri Matador gagal lolos, sementara ketika negaranya berhasil lolos empat tahun berselang dia malah harus absen karena cedera. 

2) George Best
Pesepakbola tampan nan flamboyan yang namanya begitu dipuja oleh pendukung Manchester United hingga hari ini tidak pernah tampil di Piala Dunia karena dia adalah bintang Irlandia Utara yang melesat sendirian di era 1960an hingga 1970an. George Best menjadi tokoh sentral ketika Setan Merah meraih trofi tertinggi Eropa pertama mereka pada 1968 dan sudah dipercaya sebagai sosok yang jenius oleh seorang pencari bakat United ketika usianya masih berusia 15 tahun.
Membukukan 37 penampilan untuk Irlandia Utara sepanjang aktif sebagai pesepakbola, Best bisa dikata sedikit tidak beruntung karena lahir terlalu cepat sebelum Irlandia Utara lolos ke Piala Dunia pada 1984, ketika usianya sudah menginjak 36 tahun dan tidak lagi dalam performa terbaiknya. Andai dia terlahir pada 1956 dan bukannya 1946

3) Bernd Schuster
Pria asal Jerman ini memiliki karier di level klub yang agak sedikit susah dipercaya mengingat dia memperkuat tiga klub asal Spanyol yang saling membenci satu sama lain; Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid. Hebatnya lagi, dia selalu mampu mempersembahkan trofi di ketiga klubnya itu dan menjadi pemain penting. Namun, seluruh karier eks pelatih Malaga sebagai pesepakbola ini memang kerap diwarnai kontroversi.
Prestasi Schuster juga berlanjut ketika membela Jerman. Dia adalah salah satu anggota skuat Der Panser yang menjuarai Piala Eropa edisi 1982 dan menjadi pemain terbaik kedua turnamen di belakang rekan senegaranya yang legendaris, Karl-Heinz Rumminigge. Namun rupanya ini menjadi turnamen internasional terakhir Schuster bersama Jerman.

Schuster berselisih dengan pihak Federasi Sepakbola Jerman, pelatih, dan rekan senegaranya karena klubnya saat itu, Barcelona, tidak mencapai kesepakatan mengenai keikutsertaan Schuster dalam sebuah laga persahabatan kontra Brasil. Schuster pun memilih untuk pensiun dari timnas di usia yang baru menginjak 24 tahun.

4) Ryan Giggs

Apa yang bisa dikatakan lagi mengenai kontribusi pria asal Wales ini untuk satu-satunya klub yang ia bela sepanjang kariernya, Manchester United? Andai dia tidak lahir satu generasi dengan David Beckham, mungkin dia benar-benar akan mendapatkan pengakuan yang jauh lebih layak. Becks memang kelewat menyedot perhatian di eranya bersama United.
Giggs mempersembahkan dua trofi Liga Champions dan 13 titel Premier League dengan kontribusi besar dari sayap kiri dalam 963 penampilan bersama Setan Merah, sebuah jumlah penampilan yang sepertinya belum akan dilampaui dalam waktu dekat oleh pemain United manapun saat ini.
Mewakili Wales, Giggs menjalani debutnya pada 1991 dan memilih pensiun pada 2007, sebuah keputusan yang diakuinya dilakukan demi memperpanjang usia karier sepakbolanya. Selama 16 tahun mewakili Wales, Giggs tak sekali pun membawa negaranya lolos ke Piala Dunia. Sepertinya itu tugas yang terlalu berat untuk dipikulnya sendirian.

5) George Weah

Serie A adalah panggung sepakbola terbaik pada 1990an dan kedigdayaan kompetisi tersebut salah satunya terwakili dengan sempurna oleh nama George Weah yang terpilih sebagai Pemain Terbaik FIFA edisi 1995 setelah kesuksesannya bersama AC Milan.
Striker kelahiran 1 Oktober 1951 itu juga dikenang dengan salah satu insidennya dengan bek Porto, Jorge Costa pada November 1996. Weah diketaui meninju wajah pemain asal Portugal tersebut karena, menurut pengakuannya, melont ejekan rasis kepada dirinya. Tuduhan Weah tidak terbukti, bahkan tak satu pun rekannya di Milan yang mengakui mendengar ejekan yang dituduhkan Weah kepada Costa.

Pria yang sekarang aktif di dunia politik ini akhirnya meminta maaf kepada lawannya itu, namun permintaan maafnya ditolak karena Costa merasa sudah tercemari nama baiknya dan Weah sendiri mendapatkan skorsing enam laga oleh UEFA. Konyolnya, Weah masih menerima penghargaan Fair Play Award di tahun tersebut.
Weah sendiri terlalu menonjol untuk ukuran negaranya, Liberia, yang memang tidak pernah berhasil lolos ke Piala Dunia.

6) Eric Cantona


Jika Anda saat ini berusia 30 tahun ke atas, pada pertengahan 1990an Anda pasti sudah cukup matang untuk mengetahui sebuah tren tengah berkembang di kalangan suporter Manchester United. Banyak di antara mereka memilih untuk tidak melipat kerah baju atau seragam yang mereka kenakan saat santai atau ketika sedang bersekolah. Tren itu lahir karena Eric Cantona, maestro Setan Merah di era tersebut.
Pria Prancis itu memiliki pengaruh yang begitu besar hingga banyak yang bersedia mengikuti gayanya tersebut dan insiden tendangan kung fu ke suporter Crystal Palace akan selalu menjadi bahan pembicaraan yang tidak pernah basi untuk dibahas.
Sayangnya, insiden itu bisa dikatakan menghabisi peluang Cantona untuk mencicipi Piala Dunia. Skorsing yang dijatuhkan kepada Cantona untuk insiden yang terjadi pada Januari 1995 tersebut juga termasuk larangan bermain di level internasional. Timnas Prancis yang tengah membangun kembali kekuatan mereka di bawah kepelatihan Aime Jacquet mulai menyandarkan kekuatan tim pada pemain-pemain baru seperti Zinedine Zidane dalam persiapan menuju Euro 1996.
Jacquet sendiri sebenarnya menunjuk Cantona sebagai kapten, namun ketika sang striker mendapatkan skorsing, di saat bersamaan Jacquet justru menemukan formula tim yang lebih pas tanpa kehadiran Cantona. Jadi ketika Prancis berhasil mengangkat trofi pada 1998 di negeri mereka sendiri, Cantona tidak berada di sana.

7) Ian Rush

Menjadi top skorer Liverpool sepanjang masa dan bermain di periode terbaik klub adalah sebuah pencapaian yang sulit ditandingi. Ian Rush memang cukup hebat untuk bisa melakukan kedua hal itu bersama Liverpool, tapi – sama halnya dengan Ryan Gigs – terlalu sulit baginya untuk mengangkat prestasi tim nasional Wales sendirian.
Rush sudah melakukan debutnya untuk Wales pada 21 Mei 1980, tujuh bulan sebelum ia menjalani debutnya untuk Liverpool. Rush memperkuat timnas Wales sampai 1996. Dalam 15 tahun karirnya sebagai pemain timnas Wales, Rush sudah mencetak 28 gol dan 73 penampilan. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika ia mencetak hat-trick ke gawang Kepulauan Faroe dalam kemenangan 6-0 pada 9 Oktober 1992 di laga Kualifikasi Piala Dunia 1994.


8) Valentino Mazzola 

Andai tragedi Superga tak pernah terjadi, Juventus mungkin bukan satu-satunya klub yang berjaya dari Turin saat ini. Tragedi yang terjadi pada 4 Mei 1949 itu menghabisi generasi terbaik Torino, termasuk Valentino Mazzola yang menjuarai Liga Italia lima musim beruntun.

Torino sulit pulih dari tragedi tersebut dan kisah kesuksesan mereka terputus karena maut di Superga. Begitu besarnya dampak yang ditimbulkan traedi tersebut, setahun berselang skuat timnas Italia bahkan memilih untuk naik kapal saat mengikuti turnamen Piala Dunia di Brasil.
Mazzola sendiri adalah kapten tim saat itu dan ikon klub yang begitu dipuja para penggemar Torino. Ia diakui sebagai salah satu pemain terbaik dunia di masanya berkat performa menawannya di lini tengah. Mazzola juga terkenal dengan aksi mengangkat lengan kausnya ketika dia merasa timnya tidak bermain dengan baik di atas lapangan. Sebuah kepemimpinan yang begitu kharismatik dalam aksi simbolik.

9) Matt Le Tissier

Matthew Le Tissier pada era 1990an adalah salah satu pemain terbaik di Inggris yang sayangnya hanya bermain untuk klub menengah seperti Southampton. Dia menjadi gelandang pertama yang berhasil mencetak 100 gol di Premier League dengan permainan kreatif yang sangat mengesankan, sebuah pencapaian yang menjelaskan mengapa ia layak masuk daftar ini meski tak banyak menuai kesuksesan di level klub.
Glenn Hoddle, pelatih tim nasional Inggris dalam Piala Dunia 1998 mungkin lebih layak disalahkan dalam hal ini. Performa menawan Le Tisser tak cukup mengesankan bagi Hoddle untuk membawanya ke Prancis, tempat turnamen empat tahunan itu digelar pada 1998. Sang pemain akhirnya memutuskan untuk rehat sementara dari sepakbola internasional, keputusan yang tak pernah dikoreksinya lagi sampai akhir masa bermainnya pada 2003.


10) Gareth Bale



Mungkin dia akan mengikuti jejak Di Stefano yang begitu sukses bersama Real Madrid, dengan lebih dari dua medali Liga Champons di tangan mereka, namun tak pernah berangkat ke Piala Dunia.
Bale menjadi salah satu sosok penting dalam kesuksesan El Real meraih tiga trofi Kuping Besar dalam empat tahun terakhir yang sayangnya tak bisa dilanjutkannya bersama timnas Wales, meski negara tersebut kini memiliki generasi yang jauh lebih baik.
Wales menjadi salah satu kandidat kuat untuk lolos ke Piala Dunia 2018 dari zona Eropa setelah mereka tampil dengan luar biasa di ajang Piala Eropa 2016 lalu dengan menembus babak semifinal. Tapi, kekalahan atas Irlandia di partai terakhir kualifikasi pada Oktober lalu memupus asa Bale untuk tampil di Rusia. Dengan usia yang sudah menginjak 28 tahun dan kondisi fisik yang semakin rentan cedera, rasa-rasanya bakal sulit bagi Bale untuk tampil di Qatar 2022 sekalipun Wales nantinya lolos ke sana.

Klik langganan agar mendapat update berita terbaru. thanks

Jumat, 15 Juni 2018

FAKTA UNIK PIALA DUNIA 2018

FAKTA UNIK PIALA DUNIA 2018

15 Fakta menarik Piala Dunia 2018

Masih lebih dari 7 bulan tapi demam Piala Dunia 2018 yang akan dihelat pada 14 Juni – 15 Juli 2018 sudah sangat terasa. Saat ini, sudah 23 negara sudah dipastikan berangkat ke Rusia untuk bertanding di 32 besar.
Pertandingan sepak bola terbesar seantero dunia ini menyisakan beberapa fakta menarik. Berikut 15 fakta menarik seputar Piala Dunia yang (mungkin) Anda belum tahu.
1. Tidak boleh “nge-seks” selama Piala Dunia
Beberapa negara peserta Piala Dunia melarang keras pemainnya melakukan hubungan seks selama perhelatan Piala Dunia berlangsung. Negara tersebut antara lain adalah Jerman, Meksiko, dan Chili. Menurut para pelatihnya, seks dapat mengganggu konsentrasi dan menguras energi pemain.
Namun, larangan ini tidak berlaku bagi beberapa tim lainnya, seperti Brazil dan Amerika. Seperti dilansir dari washington post,  pelatih timnas Amerika, Juergen Klinsmann, memperbolehkan para pemainnya melakukan seks secara teratur.
2. Ditonton oleh separuh penduduk dunia.
Menurut data dari FIFA, hampir 3,2 milyar penduduk dunia menonton pertandingan Piala Dunia – jumlah penduduk dunia sekitar 7 milyar jiwa. Tiap penduduk tersebut rata-rata menonton pertandingan berdurasi lebih dari 1 menit.
Dari jumlah tersebut, 2 milyar penduduk menonton tiap pertandingan dengan durasi lebih dari 30 menit.
3. Lebih dari 3 juta botol bir terjual.
Pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, lebih dari 3 juta bir dan sekitar 400.000 hot dog terjual di sekitar stadion tempat pertandingan diadakan.
4. Berhadiah jutaan Dollar
Selain tropi Piala Dunia, pemenang pertama ajang ini berhak mendapatkan hadiah uang sebesar 35 juta Dollar Amerika! Runner up akan membawa pulang 25 juta Dollar. Bagi timnas yang masuk dalam 32 besar, mereka dapat hadiah hiburan sebesar 8 juta Dollar.
5. Ledakan jumlah penduduk.
Fakta menarik lainnya, penduduk negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia mengalami kenaikan jumlah penduduk setelah perhelatan Piala Dunia. Sembilan bulan setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, penduduk Jerman bertambah lebih dari 10%!
Angka itu jauh di atas fenomena pertambahan penduduk Jerman sejak negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada 2006.
Dua alasan yang melatarbelakanginya: pengaruh bir dan eforia Piala Dunia yang menyebabkan peningkatan hormon kesuburan.
6. Jarak antar stadion sangat jauh.
Dibandingkan dengan event Olimpiade, jarak antar stadion pertandingan saling berjauhan sepak bola berjauhan. Sebagai contoh, pada Piala Dunia 2014 Brasil, jarang antara satu stadion dengan stadion lainnya rerata berjarak 3200 kilometer!
7. Piala Dunia Brasil 2014 adalah piala dunia termahal.
Menurut data yang diperoleh dari Bloomberg, Brasil menghabiskan anggaran lebih dari 15 milyar Dollar untuk menyelenggarakan acara 4 tahunan ini. Sebagai perbandingan, berikut anggaran Piala Dunia sebelum Piala Dunia 2014:
1994 (Amerika) – 30 juta Dollar
1998 (France) – 340 juta Dollar
2002 (Jepang – Korea Selatan) – 5 milyar Dollar
2006 (Jerman) – 6 milyar Dollar
2010 (Afrika Selatan) – 4 milyar Dollar
Beruntungnya, juga dari data Bloomberg, anggaran yang dikeluarkan Brasil tersebut mampu meningkatkan pendapatan per kapita penduduknya sebesar 0,4% selama 5 tahun setelah Piala Dunia diselenggarakan!
8. Tim Eropa mendominasi final.
Selama 19 kali Piala Dunia diselenggarakan, tim-tim negara Eropa berhasil ke final sebanyak 17 kali.
9. Brasil dan Italia paling banyak menang.
Brasil telah memenangkan tropi Piala Dunia sebanyak 5 kali (periode 1958 – 2002) dan Italia berhasil mengumpulkan 4 tropi. Kedua negara itu disusul oleh Jerman (3 kali) dan Uruguay (2 kali).
10. Pemain dengan gol terbanyak dalam satu pertandingan.
Striker timnas Rusia, Oleg Salenko, berhasil menceploskan 5 gol dalam satu pertandingan saat menghadapi Kamerun di fase grup pada Piala Dunia 1994. Golnya menghantarkan Rusia memenangi pertandingan dengan skor akhir 5 – 1.
11. Gol terbanyak dalam satu pertandingan.
Hungaria membantai Hungaria dalam pertandingan melawan El Salvador di Piala Dunia 1982 dengan skor 10 – 1.
12. Gol terbanyak selama perhelatan Piala Dunia.
Striker timnas Brasil, Ronaldo, dan striker Jerman, Miraslov Klose, menjadi top skorer sepanjang masa Piala Dunia. jointly hold the record for most goals scored in multiple World Cup tournaments. Both players have manage to slip 15 goals past the keeper.
13. Gol Tercepat sepanjang masa.
Pada Piala Dunia 2002, striker Turki, Hasan Sukur, mencetak gol hanya 11 detik sejak peluit kick-off ditiup.
14. Kartu merah tercepat.
Bek Uruguay, Jose Batista, menjadi pemain tercepat yang mendapatkan kartu merah. Dia diusir keluar oleh wasit pada detik ke-56 setelah menekel dari belakang gelandang Skotlandia, Gordon Strachan.
15. 2026, fase grup akan diikuti 48 tim.
Berdasarkan media sosial resmi FIFA, pada Piala Dunia 2026, fase grup yang semula mempertemukan 32 tim akan bertambah menjadi 48 tim.
[sumber Fitness For Men Indonesia | fotofifa.com]

Senin, 11 Juni 2018

KISAH MISTERI DIBALIK MENINGGALNYA TIGA PRESIDEN INDONESIA

KISAH MISTERI DIBALIK MENINGGALNYA TIGA PRESIDEN INDONESIA

Indonesia telah kehilangan tiga putra terbaiknya yang sebelumnya menjabat sebagai presiden Indonesia. Berbagai cerita menarik, unik dan menyedihkan mengiringi kepergian putra terbaik bangsa itu. Bangsa ini akan terus mengenang hal positif dan terus melanjutkan langkah besar para pemimpin negeri itu.

wp-1509858588409..jpgInilah Kisah Dibalik Meninggalnya Tiga Presiden Indonesia

Soekarno

SoekarnoIr. Soekarnoadalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Soekarno lahir di Surabaya Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.
Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi.Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.
Komunike medis tersebut menyatakan hal sebagai berikut:
  1. Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
  2. Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
  3. Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno.Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970.Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya.Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara.Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
Meninggalnya sang proklamator kemerdekaan Indonesia sampai sekarang menyisakan misteri. Perawatan penyakit, masalah pemakaman dan pembatasan keluarga Soekarno sampai sekarang menjadi cerita yang tidak pernah selesai dan menjadi kontroversi dan misteri
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.
Namun jauh sebelum pertemuan itu, Kartono bertemu Wu Jie Ping, dokter yang pernah merawat Soekarno di Hong Kong. Wu mengungkapkan bahwa Soekarno hanya mengalami stroke ringan akibat penyempitan sesaat di pembuluh darah otak saat diberitakan sakit pada awal Agustus 1965, dan sama sekali tidak mengalami koma seperti isu yang beredar. Ini menepis spekulasi bahwa Soekarno tidak akan mampu menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus 1965. Dan nyatanya, Soekarno tetap hadir pada peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus itu di Istana Merdeka, lengkap dengan tongkat komandonya.
Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
Derik-detik menjelang kematian Soekarno dimula ketika di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya. Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa—dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini. “Pak, Pak, ini Ega…” Senyap.
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar. Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga.lengkap dengan senjata. Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak. terperi, Soekarno berkata lemah. “Hatta.., kau di sini..?” Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur. “Ya, bagaimana keadaanmu, No?”
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini. Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka. masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu? Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno. Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis. Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani. “No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya. terguncang-guncang. Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus. Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya. Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu. badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter. kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang. paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

wp-1509859203833..jpgSoeharto

SoehartoJend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto, adalah Presiden Indonesia yang kedua (1967-1998), menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer “The Smiling General” karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan. Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 dan  meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun. Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
Di tengah upaya membela diri berkaitan dengan kasus penyalahgunaan kekuasaan, Soeharto terkena serangan stroke ringan dan dirawat selama sepuluh hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta pada 20 Juni 1999. Pada 14 Agustus 1999, Soeharto dirawat untuk kedua kalinya di RSPP selama lima hari, karena pendarahan pasa usus. Pada 7 Mei 2006, Soeharto kembali masuk RSPP dan menjalani operasi pembedahan untuk menghentikan pendarahan pada saluran cerna oleh tim dokter terpadu. Soeharto kembali dirawat di RSPP karena kadar hemoglobin rendah, tekanan darah turun, dan ada penimbunan cairan sehingga tubuhnya membengkak. Setelah dirawat 245 hari sejak 4 Januari 2008, Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 akibat kegagalan multi-organ.
Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB, 27 Januari 2008 di hari ke-24 dirawat di RSPP (Jakarta), mantan Presiden Soeharto dipanggil Sang Khalik. Kepastian kabar wafatnya Soeharto bukan disampaikan oleh keluarga, pengacara, dokter, atau pejabat negara. Kabar itu disampaikan langsung dan pertama kali kepada wartawan oleh Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Baru Komisaris Dicky Sondanidi depan lobi utama RSPP sepuluh menit setelah Soeharto wafat.
Keterangan resmi Soeharto meninggal baru disampaikan Siti Hardiyanti Hastuti Indra Rukmana (Tutut) bersama dua adiknya dan Tim Dokter Kepresidenan pada pukul 13.45 WIB pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2008. Suasana di RSPP pada akhir pecan itu sepi. Wartawan yang meliput berita tentang mantan orang kuat di Indonesia itu pun tidak banyak. Sejak dinyatakan Soeharto dalam keadaan kritis, wartawan mulai berdatangan. Di sekitar lobi utama RSPP suasana berubah tegang ketika lima tentara lewat di antara tempat parkir mobil. Semua kameramen televise langsung bergerak ke depan rumah sakit.
Komisaris Dicky Sondani yang datang ke RSPP sekitar pukul 12.30 WIB terlihat mondar-mandir. Sebentar masuk ke dalam rumah sakit, kemudian keluar lagi. Awalnya, puluhan wartawan yang berjaga tidak menghiraukan kehadiran Kapolres Kebayoran Baru, Jakarta tersebut. Para wartawan menganggap bahwa Dicky sedang berjaga-jaga untuk menanti kehadiran pejabat negara. Rasa penasaran wartawan memuncak saat polisi dan tentara semakin banyak yang datang dan Dicky masih mondar-mandir. Ketika Dicky keluar lobi utama, dia berdiri pas di depan pintu, wartawan sepakat bertanya ada apa dengan pengamanan yang ketat itu. Dicky berada di tengah kerumunan wartawan dan kamera televise mengarah ke wajahnya.
Tepat pukul 13.20 WIB, Dicky mengatakan,” Telah berpulang ke Rahmatullah, Haji Muhammad Soeharto pukul 13.10 WIB. Rencanya akan dibawa ke Cendana, tetapi belum tahu pukul berapa.” Berulang kali Dicky harus mengulang kalimat itu karena banyak kameramen dan reporter radio yang belum merekam suaranya. Bahkan, ada yang meminta Dicky bersuara hanya untuk mengatakan jam berapa Soeharto meninggal. Semua orang membutuhkan suara Dicky yang menjadi pemberi informasi pertama untuk publik.
Warga yang ingin berbelasungkawa diizinkan memasuki kediaman keluarga Soeharto pada malamnya. Warga boleh masuk secara berombongan, sekitar 20 orang untuk setiap rombongan. Warga pun memanfaatkan kesempatan itu. Soeharto meninggalkan wasiat kepada keluarga agar dimakamkan di sisi almarhumah Ny Tien Soeharto di Kompleks Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah, sebelum dzuhur, sekitar pukul 12.00 WIB. Jenasah Soeharto diserahkan oleh pihak keluarga yang diwakili Tutut kepada pemerintah pada Senin, 28 Januari 2008 pagi untuk selanjutnya diberangkatkan ke Solo, Jawa Tengah.
Nun di ketinggian 666 meter di atas permukaan laut, Soeharto mendirikan istana terakhirnya. Istana itu bernama Astana Giribangun. Inilah sebuah kompleks makam termuda leluhur dinasti Mataram Imogiri, Yogyakarta. Astana Giribangun terletak di lereng barat Gunung Lawu, persisnya di Kelurahan Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kira-kiranya jaraknya 40 kilometer dari Kota Solo. Giribangun berdampingan dengan Gunung Mangadeg yang memiliki ketinggian 750 meter di atas permukaan laut.
Mengutip buku Panduan Berziarah Astana Giribangun koleksi Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran (Solo), usia Astana Giribangun sebagai salah satu makam leluhur keluarga besar Mangkunegaran adalah kompleks makam termuda dibandingkan kompleks makam lain. Urutannya adalah Makam Mangkunegaran Kartasura di Imogiri Bantul (Yogyakarta), Astana Mangadeg Astana Girilayu, Astana Oetara, Astana Giri, Astana Kablokan, Pesarean Mantenan, Pesarean Karangtengah, Pesarean Randusongo, Pesarean Temuireng, Pesarean Ngendo Kerten, dan Astana Giribangun.
Di belakang atau di sebelah setalan bukit Giribangun mengalir Kali Samin. Di depan pintu kompleks Makam Giribangun yang selalu tertutup terdapat dua pohon jambu mawar yang masing-masing berada di kanan-kiri pintu. Ini memang sebuah tempat yang teduh dan nyaman. Fasilitas kompleks makam juga lengkap, seperti pelereman atau bangunan khusus untuk menginap keluarga Soeharto dan masjid. Pengurus dan pegawai Astana Giribangun juga secara berdedikasi memeliharanya. Kayu jati masih tampak mengkilap, sesekali dipelitur. Makam rajin dipoles, bunga peziarah selalu dibersihkan setiap pagi, dan karpet pun dicuci setiap minggu. Semua siap di makam yang dibangun oleh 700 pekerja tanpa penggunakan traktor dan alat berat lainnya itu. Makam yang terletak sekitar 35 kilometer dari Solo itu dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam karena jalan menuju kompleks makam dari Matesih sangat lancar.
Astana Giribangun dibangun oleh Yayasan Mangadeg, sebuah yayasan yang bertujuan membangun dan memperbaiki makam-makam leluhur seperti makam Pangeran Sambernyawa. Soeharto dan Hartinah (Tien Soeharto) masuk sebagai pendiri yayasan yang berdiri pada 28 Oktober 1969 tersebut.
Makam yang dibangun di atas bukit Giribangun diresmikan pada Jumat Wage, 23 Juli 1976. Acara tersebut ditandai dengan dipindahkannya kerangka jenazah ayah dan ibu Hartinah, KRMTH Soemoharjomo dan KRA Soeharjomo. Karena kompleks makam Astana Mangadeg semakin penuh, pada 27 November 1974, pembangunan Astana Giribangun dimulai. Waktu itu, Gunung Bangun dipotong sekitar 22 meter agar ketinggiannya tidak melebihi Astana Mangadeg. Upacara peresmiannya dilakukan pada 23 Juli 1976.
Bangunan utama makam terdiri atas bagian yang ditandai dengan trap-trap. Bagian pelataran bawah disebut Cungkup Argotuwuh. Siapa pun yang masuk ke area ini harus melepaskan alas kaki. Anggota keluarga Yayasan Mangadeg dapat dimakamkan di area seluas 700 meter persegi ini. Trap selanjutnya adalah Argokembang dengan luas 600 meter persegi. Yang paling puncak adalah Argosari seluar 300 meter persegi.
Di Argosari inilah terletak makam utama keluarga Soeharto, yaitu di ruangan 80 meter persegi dikelilingi gebyok ukiran. Terletak di tingkat teratas dari makam dengan kapasitas 65 badan. Terdiri dari Cungkup Argosari dalam dinding gebyok lima badan, emper Cungkup Argosasi 12 badan, dan selasar Cungkup Argosari 45 badan. Karpet empuk cokelat muda terhampar di rungan ini. Seluruh bangunan didominasi kayu jati; dari kayu untuk atap hingga tiang penyangga.
Pada bangunan utama terdapat empat makam yang sudah lama terisi dan satu petak yang sengaja dikosongkan. Berurutan dari ujung timur terdapat makam kakak tertua Hartinah, Siti Hartini Oudang, kemudian ayah dan ibu Harinah. Di ujung paling barat ada makam Hartinah. Di antara makam itulah, makam Soeharto berada.
Emper Cungkup Argosari direncanakan dipergunakan bagi putra-putri dan menantu, yakni enam pasang badan atau 12 badan. Selasar Cungkup Argosari dicadangkan untuk pengurus Yayasan Mangadeg, yaitu penasihat 10 badan, pengurus harian 14 badan, anggota pengurus/komisaris 14 badan, direksi, dan komisaris 10 badan.
Untuk makam tingkat kedua, yakni Argokembang diperuntukkan bagi para anggota pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg dan bukan anggota Yayasan Mangadeg yang oleh pengurus yayasan dianggap banyak memberikan jasa-jasa kepada yayasan. Argokembang berkapasitas 58 pasang atau 116 badan. Tingkat terakhir adalah Argotuwuh. Tingkat ini diperuntukkan bagi para pengurus pleno dan anggota seksi yayasan. Di samping itu, untuk keluarga besar Yayasan Mangadeg, bukan anggota pengurus yayasan yang dianggap banyak memberikan jasa-jasa kepada yayasan. Akomodasi ini berkapasitas 78 pasang atau 156 calon badan.
Kemudian sekitar pukul 14.35, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.
Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekitar pukul 14.55, Minggu (27/1).
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto. Minggu Sore pukul 16.00 WIB, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, lebih dulu melayat ke Cendana.
Jenazah mantan presiden Soeharto diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Cendana, Jakarta, Senin, 28 Januari 2008, pukul 07.30 WIBmenuju Bandara Halim Perdanakusuma. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Solo pukul 10.00 WIB untuk kemudian dimakamkan di Astana Giri Bangun, Solo, Senin (28/1). Jenazah tiba di Astana Giri Bangun siang itu sebelum pukul 12.00 WIB. Almarhum diturunkan ke liang lahat pada pukul 12.15 WIBbersamaan dengan berkumandangnya adzan dzuhur. Almarhum sudah berada di liang lahat siang itu pukul 12.17 WIB. Upacara pemakaman Soeharto tersebut dipimpin oleh inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
wp-1509868478601..jpg

Abdurahman Wahid

Abdurrahman WahidKiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketuaTanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 dan meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke. Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya.
Gus Durmeninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi penyakit tersebut, yang dideritanya sejak lama. Sebelum wafat ia harus menjalani hemodialisis (cuci darah) rutin. Gus Dur wafat akibat sumbatan pada arteri.Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pukul 18.45 WIB, sebelumnya  kesehatan mantan Presiden Abdurrahman Wahid merosot pada pukul 11.00 WIB. Dokter Aris Wibudi dari Tim Dokter Kepresidenan kepada wartawan di RSCM, Rabu 30 Desember 2009 menuturkan kronologi detik-detik terakhir wafatnya Gus Dur. Sabtu 26 Desember 2009, kesehatan menurun, namun kondisinya sempat membaik Rabu 30 Desember 2009 pukul 11.00 WIB, kondisinya memburuk akibat komplikasi penyakit diabetes dan ginjal. Setelah dilakukan pengobatan intensif, kondisinya tetap memburuk. Pukul 18.15 WIB, Gus Dur kritis dan pukul 18.45 WIB, Gus Dur dinyatakan wafat. Gus Dur meninggal dunia di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di RSCM sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah sekitar satu jam berada di dalam ruangan tempat Gus Dur dirawat, SBY keluar.
Gus Dur memang selalu punya cerita unik dan menarik sampai akhir hayatnya. Sebelum meninggal pukul 18.45 WIB, Gus Dur sempat bercerita kepada salah satu orang dekatnya soal pengalaman spiritual yang dialami. Menurut Gus Dur, saat berziarah ke makam kakeknya KH Hasyim Asy’ari di Tebu Ireng, Jombang, Gus Dur sempat bertemu dan berkomunikasi dengan Mbah Hasyim. Gus Dur bercerita saat ziarah ke makam Mbah Hasyim, Gus Dur ditemui Mbah Hasyim. Gus Dur bercerita soal pengalamannya dengan tenang dan senang wajahnya. Menurut orang yang selalu menemani Gus Dur ini, dalam percakapannya dengan Mbah Hasyim, Gus Dur mengaku dikasihani. Gus Dur pun hanya tersenyum saat dibilangi kakeknya tersebut. Gus Dur bilang, Mbah Hasyim kasian sama saya mas’. Mbah Hasyim mengatakan, Le, kok tugasmu bersih-bersih terus yo? Sing sabar yo? (Nak, kok tugasmu bersih-bersih terus ya? Yang sabar ya?),” kata Gus Dur.
KH Maman dari Jamaah Akar Jati menceritakan pengalaman bersama mantan Presiden RI ke 4 ini hingga meneteskan air mata saat menceritakan pengalaman dirinya dengan Gus Dur “Beberapa hari sebelum meninggal, saya sempat bertemu dengan beliau. Saat itu Gus Dur sempat mengisyaratkan kepada saya bahwa dalam waktu dekat ini akan ada satu tokoh nasional yang sering sakit-sakitan bakal meninggal. Dia menceritakan hal itu saat berada di kantor PB NU di Jakarta,” papar Maman. Saat Gus Dur menyampaikan bakal adanya tokoh nasional yang meninggal, Maman tidak menaruh curiga bahwa hal itu bakal terjadi pada Gus Dur sendiri. Tapi, setelah Gus Dur meninggal pada malam tadi dia mulai tersadar jika pernyataan yang disampaikan Gus Dur tersebut merupakan salah satu isyarat.
Sumber : https://myheropresident.wordpress.com